Senin, 24 September 2012

UPAYA PENINGKATAN KEBERSIHAN PADA ANAK PRASEKOLAH MELALUI BUKU CERITA KONTEMPORER

Kebersihan perorangan (personal hygiene) sangat penting, terutama bagi anak prasekolah. Umumnya, anak-anak prasekolah belum memahami betul apa yang dimaksud kebersihan mandiri.  Faktor-faktor dari luar sangat mempengaruhi bagaimana kebersihan itu dapat terjadi. Faktor tersebut dapat berupa faktor sanitasi lingkungan rumah, faktor pergaulan, dan faktor pendidikan dari orang tua.


Faktor pergaulan, faktor dimana seorang anak mulai beradaptasi dengan lingkungan luar. Seorang anak akan mulai mengenal orang lain pada usia prasekolah, terutama teman seusia. Mereka mulai membentuk suatu kelompok pertemanan dimana memiliki keterkaitan dengan pola perkembangan kesehatan pada anak. Seorang anak akan mulai meniru tingkah laku teman sejawatnya. Dengan demikian, hubungan disekitar seorang anak sangat berpengaruh dengan tingkah laku yang berhubungan pola kebersihan anak.
.Pendidikan orang tua berpengaruh pada pola cara menginformasikan mengenai peningkatan kesehatan seorang anak. Orang tua yang memiliki pendidikan kurang umumnya kurang mampu memilih media atau cara mengenai informasi kesehatan mandiri (personal hygeine). Sedangkan orang tua yang memiliki pendidikan cukup umumnya dapat menginformasikan pendidikan kesehatan secara tepat melalui media-media yang sesuai dengan usia anak tersebut. Misalnya dengan menggunakan media berupa buku cerita komtemporer.
Dalam jurnal yang berjudul “ upaya peningkatan kebersihan perorangan pada anak pra sekolah melalui buku cerita kontenporer” terdapat bagaimana upaya-upaya peningkatan kebersihan anak melalui buku cerita kontenporer. Populasi penelitian pada jurnal tersebut adalah siswa-siswi kelas B, R A Perwanida Mojokerto, pada Juli 2009. Pada junal tersebut, buku cerita kontemporer sangat efektif digunakan untuk peningkatan upaya kesehatan untuk anak pra sekolah. Penelitian di Amerika Serikat (2006) menunjukkan bahwa buku cerita anak dapat menjadi acuan dalam pembelajaran perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jurnal tersebut penelitian dilakukan dengan membagi siswa-siswi RA Perwadida Mojokerto menjadi kelompok. Kelompok tersebut diberikan pendidikan tentang pemahaman kesehatan dengan media buku cerita kontemporer. Pemahaman kesehatan yang diberikan berupa pemehaman kebersihan perorangan. Kebersihan perorangan yang perlu diperhatikan antara lain kebersihan kuku, kulit, rambut, telinga, hidung, mulut dan gigi, kebersihan pakaian, dan lain-lain (Muscari, 2005). Dari pemahaman yang diberikan, sebesar 10 orang (90%) mengalani peningkatan  prilaku kesehatan.
Buku cerita kontemporer media yang sederhana dan mempunyai sruktur penceritaan yang sesuai dengan anak. Dalam buku cerita kontemporer terdapat banyak ganbar – gambar penuh warna dan menarik perhatian sang anak dan mengandung pesan kesehatan. Ditlik secara kognitif anak, membacakan cerita untuk anak merupakan sarana yang tepat untuk pembelajaran tanpa harus merasa terbebani. Ucapan dan tindakan tokoh utama sebuah cerita yang sedang di baca merupakan sebuah kepastian nilai kebenaran bagi anak (Adhim,2004).
Untuk mengidentifikasi gambar-gambar yang terdapat dalam buku cerita kontemporer, dapat dilakukan dengan sistem kelompok. Meskipun interaksi yang dilakukan anak-anak pada usia pra sekolah belum efektif dan diperlukan bimbingan oleh orang dewasa.
Dalam hal ini, kita sebagai perawat mendampingi anak dalam melakukan kebersihan melalui cerita kontemporer. Apabila anak tidak mengerti, kita bersikap sebagai fasilitator guna anak dapat melakukan kebersihan melalui cerita kontemporer secara efektif.

-->
DAFTAR PUSTAKA
Suryanti Arief, Yuni. 2009. Upaya Peningkatan Kenersihan Perorangan Pada Anak Prasekolah Melalui Buku Cerita Kontemporer. Jurnal Ners Vol 5 No 1, 1 (1): 1--9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar