Faktor
pergaulan, faktor dimana seorang anak mulai beradaptasi dengan lingkungan luar.
Seorang anak akan mulai mengenal orang lain pada usia prasekolah, terutama teman
seusia. Mereka mulai membentuk suatu kelompok pertemanan dimana memiliki
keterkaitan dengan pola perkembangan kesehatan pada anak. Seorang anak akan mulai
meniru tingkah laku teman sejawatnya. Dengan demikian, hubungan disekitar
seorang anak sangat berpengaruh dengan tingkah laku yang berhubungan pola
kebersihan anak.
.Pendidikan
orang tua berpengaruh pada pola cara menginformasikan mengenai peningkatan
kesehatan seorang anak. Orang tua yang memiliki pendidikan kurang umumnya
kurang mampu memilih media atau cara mengenai informasi kesehatan mandiri
(personal hygeine). Sedangkan orang tua yang memiliki pendidikan cukup umumnya
dapat menginformasikan pendidikan kesehatan secara tepat melalui media-media
yang sesuai dengan usia anak tersebut. Misalnya dengan menggunakan media berupa
buku cerita komtemporer.
Dalam
jurnal yang berjudul “ upaya peningkatan kebersihan perorangan pada anak pra
sekolah melalui buku cerita kontenporer” terdapat bagaimana upaya-upaya
peningkatan kebersihan anak melalui buku cerita kontenporer. Populasi
penelitian pada jurnal tersebut adalah siswa-siswi kelas B, R A Perwanida
Mojokerto, pada Juli 2009. Pada junal tersebut, buku cerita kontemporer sangat
efektif digunakan untuk peningkatan upaya kesehatan untuk anak pra sekolah. Penelitian
di Amerika Serikat (2006) menunjukkan bahwa buku cerita anak dapat menjadi
acuan dalam pembelajaran perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jurnal
tersebut penelitian dilakukan dengan membagi siswa-siswi RA Perwadida Mojokerto
menjadi kelompok. Kelompok tersebut diberikan pendidikan tentang pemahaman kesehatan
dengan media buku cerita kontemporer. Pemahaman kesehatan yang diberikan berupa
pemehaman kebersihan perorangan. Kebersihan perorangan yang perlu diperhatikan
antara lain kebersihan kuku, kulit, rambut, telinga, hidung, mulut dan gigi,
kebersihan pakaian, dan lain-lain (Muscari, 2005). Dari pemahaman yang
diberikan, sebesar 10 orang (90%) mengalani peningkatan prilaku kesehatan.
Buku
cerita kontemporer media yang sederhana dan mempunyai sruktur penceritaan yang
sesuai dengan anak. Dalam buku cerita kontemporer terdapat banyak ganbar –
gambar penuh warna dan menarik perhatian sang anak dan mengandung pesan kesehatan.
Ditlik secara kognitif anak, membacakan cerita untuk anak merupakan sarana yang
tepat untuk pembelajaran tanpa harus merasa terbebani. Ucapan dan tindakan
tokoh utama sebuah cerita yang sedang di baca merupakan sebuah kepastian nilai
kebenaran bagi anak (Adhim,2004).
Untuk
mengidentifikasi gambar-gambar yang terdapat dalam buku cerita kontemporer,
dapat dilakukan dengan sistem kelompok. Meskipun interaksi yang dilakukan anak-anak
pada usia pra sekolah belum efektif dan diperlukan bimbingan oleh orang dewasa.
Dalam hal ini, kita sebagai perawat mendampingi anak
dalam melakukan kebersihan melalui cerita kontemporer. Apabila anak tidak
mengerti, kita bersikap sebagai fasilitator guna anak dapat melakukan
kebersihan melalui cerita kontemporer secara efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryanti
Arief, Yuni. 2009. Upaya Peningkatan Kenersihan Perorangan Pada Anak Prasekolah
Melalui Buku Cerita Kontemporer. Jurnal
Ners Vol 5 No 1, 1 (1): 1--9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar